Minggu, 29 November 2015

TARI GANDRUNG LOMBOK


                                                        TARI GANDRUNG LOMBOK



Tari Gandrung adalah seni tari asal Lombok yang populer di kalangan suku Sasak. Tari Gandrung juga disebut dengan Jangger. Beberapa sejarahwan mengatakan bahwa tari gandrung sudah ada sejak zaman Erlangga di Jawa Timur.
Tari ini lahir dalam keadaan saat tersedia perangkat gameran untuk menghibur para prajurit yang pulang dari medan perang. Pada saat itu prajurit ingin bergembira dan bersukaria, lantas datanglah seorang wanita cantik yang menari dan mengajak para prajurit yang dikehendakinya untuk menari. Acara ini terus berlanjut dengan penari yang berganti-ganti dan mengajak satu per satu prajurit itu menari bersama. Tari Gandrung biasanya dilakukan pada sebuah arena yang dikelilingi penonton. Diantara penonton tersebut adalah sekaligus sebagai calon penari Gandrung. Dalam bahasa Sasak disebut dengan “pengibing” atau “ngibing” yang berarti menari.


Secara umum tari gandrung terdrii dari 3 bagian yakni bapangan, gandrangan dan parianom. Bapangan adalah bagian dimana penari Gandrung digambarkan sedang memperkenalkan diri kepada penonton dengan mengitari arena tempat ia menari. Selanjutnya adalah gandrangan yakni saat penari dengan gerakan lincah mengitari arena dengan kipas di tangan seperti burung elang yang mengincar mangsa. Biasanya penonton di barisan depanlah yang dilirik oleh penari, selanjutnya ia akan memilih satu penonton untuk menemaninya menari dengan cara menyentuhkan atau melemparkan kipasnya pada seorang atau lebih untuk menjadi pasangan menari. Gerakan sentuhan kipas ini disebut dengan tepekan. Bagian yang ketiga adalah parianom yakni saat tarian hanya diiringi redep dan suling, dibantu dengan suara gendang, petuk, rincik dan gong. Dalam bagian ini penari Gandrung akan melengkapi tariannya dengan nyanyian yang disebut dengan besandaran.


Penyebaran tari Gandrung di Lombok cukup merata terlihat dari berbagai aliran tari gandrung. Seperti Gandrung Bertais dari daerah Bertais dan Dasan Tereng yang masih mempertahankan keaslian tradisi tari Gandrung.
Peralatan musik yang biasanya digunakan untuk mengiringi tari Gandrung disebut dengan gamelan dengan ragam yang mengalami perubahan dari masa ke masa. Nah, menariknya, pada awal dipentaskan di depan khalayak, tari Gandrung dimainkan oleh penari pria. Tetapi kemudian kini dimainkan juga oleh penari wanita. Nah, tarian ini biasanya dipertunjukkan saat musim panen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar